Rabu, Maret 02, 2011

PACARAN MENURUT AJARAN ISLAM

beribadah
Dalam Al-Qur’an maupun Al-hadist memang belum ada penjelasan tersurat mengenai hukum berpacaran. Rasulullah SAW sendiri tidak berpacaran semasa hidupnya. Hingga muncul berbagi macam pendapat dari para ulama mengenai hukum dari berpacaran. Sebaginan menganggap bahwa pacaran adalah harram dan sebaggian berpendapat bahwa pacaran itu boleh.

Pacaran Harram
Pacaran dianggap harram bila tujuan dari berpacaran itu sendiri didasarkan pada nafsu belaka. Nafsu ketika melihat seseorang itu tampan, cantik, seksi, kaya, dan lain sebagainya. Pacaran juga menjadi harram karena pada praktiknya jelas-jelas mendekati perzinaan. Sebagian besar orang berpacaran, dalam pacarannya sering melakukan hal-hal yang bertentangn dengan hukum Islam seperti berpegangan tangan, kissing, cipika-cipiki, necking, hingga pada akhirnya terjerumus untuk ML(making love). Selain itu berpacaran juga menjadi sebab utama pergaulan bebas, seks bebas, hamil diluar nikah dan aborsi. Banyak sekali kemudharatan yang ditimbulkan dari berpacaran. Semuanya itu nyata-nyata merugikan anda sebagai muslim baik didunia maupun di akhirat.

Budaya pacaran juga bukan berasal dari budaya Islam melainkan berasal dari budaya barat yang mayoritas adalah non Islami. Jadi tidaklah pantas budaya non Islam yang bertentangan dengan hukum Islam dilakukan oleh kaum muslimin.

Pacaran boleh
Ada kalangan yang berpendapt bahwa hukum pacaran adalah boleh dengan catatan pacaran ditujukan untuk hal-hal yang baik seperti menyambung tali silaturhmi, maningkatkan semangat bekerja, belajar dan beribadah. Berpacaran dilakukan dengan hal-hal yang wajar-wajar saja tidak menyimpang dari ajaran Islam. Masing-masing juga saling menjaga kehormatan agar tidak menjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan. Pacaran selalu dihiasi dengan ajakan-ajakan untuk berbadah bersama, dan saling mengingatkan. Tapi bukan berarti ibadah anda diniatkan pada pacar anda, tetap niatnya hanya kepada Allah dengan mengharapkan mendapt ridha dari-Nya.

Namun berpacaran model ini sangatlah sulit untuk dipraktikan. Teorinya memang mudah tapi hampir 90% realitanya bertolak belakang. Karena ketika anda sedang berpacaran, pihak ketiga yang mendampingi adalah  setan yang siap dengan sejuta bujuk rayu untuk menjerumuskan anda dan pasangan kejurang kemaksiatan yang sungguh dimurkai Allah SWT. Naudzu billa himindzalik.

Tentunya anda sebagai pembaca budiman bisa memahami hukum pacaran secara sadar dengan keimanan anda sebagai dasarnya. Sungguh anda termasuk orang-orang yang celaka bila anda sampai terjerumus kedalam dunia kemaksiatan yang dimurkai Allah. Maka hendaknya jangan mengambil resiko dengan berpacaran. Anda masih bisa melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat seperti berta’rufanda daripada hanya sekedar berpacaran yang terkadanga tidak jelas arah dan tujuannya.

Anda janganlah khawatir dengan anggapan tidak berpacaran adalah tidak laku. Itu hanya satu dari bujuk rayu setan yang terkutuk. Jangan khawatir pula anda  akan tidak kebagian jodoh bila tidak berpacaran, karena sesungguhnya Allah telah menyiapkan jodoh untuk semua orang yang dikehendakinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar