Selasa, Maret 15, 2011

Panu (Tinea versicolor)  memang bukan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kolestrol, paru-paru ataupun HIV AIDS. Namun terkadang panu juga menjadi hal yang sangat menyebalkan bagi orang yang terserang. Efek dari panu bukanlah rasa sakit seperti pada penyakit yang lain, tetapi efek panu lebih terasa pada rasa malu, kurang percaya diri dan minder. Apalagi jika seseorang sering bekerja atau beraktivitas dalam khalayak umum.

Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi  jamur dan dapat ditularkan
dengan kontak langsung dengan jamurnya. Gejala panu dapat dikenali ketika timbul bercak putih pada permukaan kulit seperti wajah, leher atau badan. Bercak tersebut berbentuk bulat, menebal, bersisik dan bagian tengahnya mencekung. Bercak terasa sangat gatal dan jika digaruk berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada kulit.


Yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah sebagai berikut:
1. Jagalah selalu kerbesihan kulit. Caranya, mandi secara teratur dua kali sehari. Kulit yang bersih menjauhkan jamur untuk tumbuh dan berkembang.
2. Jangan saling bertukar dan memakai barang milik orang lain, seperti handuk atau pakaian. Kalau barang-barang tersebut sudah terkera spora jamur panu, bisa dengan mudah menular pada orang yang lain memakainya.
3. Selalu menjaga kebersihan lingkungan. Hindarilah lingkungan yang kotor. Dengan kondisi lingkungan yang bersih jamur kulit tidak bisa tumbuh dan berkembang biak.

Jika kulit sudah terlanjur terkena panu, dapat diobati dengan cara:

1. Oleskan obat antijamur. Obat ini termasuk obat luar. Pilihlah yang benar-benar aman untuk kulit dan bisa membunuh jamur dengan efektif.

2. Jika kondisi panu sudah parah, diperlukan pengobatan secara oral. Tapi, ini harus dengan resep dari dokter.Yang lebih penting sebenarnya bukanlah mengobati penyakit panu ini tapi bagaimana bisa mencegahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar